Header Ads

Apresiasi untuk Waroeng Steak and Shake

Sudah lebih dari satu dekade saya mengenal restoran Waroeng Steak & Shake, atau mungkin lebih populer disebut WS. Cabang yang pertama kali saya tahu adalah Sampangan, Semarang. Waktu itu, harga seporsi steak masih berkisar 20.000-an; untuk porsi single malah cuma belasan ribu. Cukup mewah, tapi murah.

Dalam beberapa tahun setelahnya, sepanjang saya kuliah, saya mulai mengenal lebih banyak cabang WS di Semarang. Salah satunya di daerah Ngesrep, dekat dengan kampus saya. Tak ayal, cabang itu segera menjadi favorit untuk setiap acara yang lumayan berkesan seperti buka puasa bersama atau perpisahan kelompok.

Yang paling berkesan buat saya soal WS adalah musalanya. Hampir setiap kali mengunjungi WS, saya juga mengunjungi musalanya karena waktu makan memang beririsan dengan waktu salat. Tak jarang pula, saya memilih makan di WS justru karena musalanya. Musala-musala yang ada di berbagai cabang yang saya kunjungi relatif bersih dan luas sehingga bisa memuat para pengunjung yang ingin salat, kecuali di waktu-waktu tertentu seperti waktu magrib saat Ramadan yang memang terlalu banyak pengunjungnya.

Suatu kali, saat saya dalam perjalanan pulang dari Semarang bawah menuju kos di Tembalang, saya merasa tidak akan nyandak kalau mengejar salat magrib di kos (karena angkot di Ngesrep sanggup ngetem berlama-lama menunggu penumpang penuh). Saya pun tak tahu masjid mana yang cukup dekat dengan tempat saya oper angkot di daerah Ngesrep tersebut. Yang ada dalam pikiran saya cuma satu: numpang salat di WS walaupun tidak makan di sana. Hehehe...

Yang jelas, selain fasilitas berupa musala yang nyaman, rasa makanannya sendiri enak. Setelah mengenal WS, saya baru menemukan rumah-rumah makan lain dengan menu steak tepung, tapi sejauh yang saya temui, belum ada yang rasanya seperti WS. Steak WS, termasuk kuahnya, punya tekstur dan rasa yang unik.

Seiring berjalannya waktu, banyak perubahan yang dilakukan WS. Selain sistem order yang berbeda (sebelumnya makan dulu, bayar belakangan; sekarang pesan dan bayar, baru makan), menunya pun semakin bervariasi. Sudah terkenal dengan kekhasannya yang "Indonesia banget" alias makan steak pakai nasi, menu nasi pun kini lebih banyak. Meski demikian, favorit saya tetap satu: tenderloin double. Kalau sedang bokek, ya, chicken steak, tapi kalau lumayan kelaparan, chicken double. Tanpa nasi, sih.

Beberapa pekan lalu, WS meluncurkan menu baru yang dinamai Daddies Coconut Shake. Sebagai sponsor pasangan ganda putra bulu tangkis Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, WS tampaknya jor-joran menjadikan mereka sebagai ikon. Produk yang menggunakan julukan kedua pemain tersebut sebenarnya susu dengan rasa kelapa, dan ada irisan daging kelapa (entah ini daging kelapa beneran atau puding), dengan gelas plastik khusus (impor) bergambar Ahsan/Hendra. Gelasnya ini yang bikin spesial, karena katanya ketersediaan menu mengikuti ketersediaan gelas: gelas habis, ya, menu sudah tidak dijual. Yah... padahal rasanya enak banget, lo.

* * *

Hari Ahad lalu, saya merasa sedikit penat dengan berbagai aktivitas selama seminggu sebelumnya. Untuk sekadar menghibur diri, saya mencari WS melalui aplikasi order makanan online. Muncullah sebagai menu di paling atas: Paket Daddies Coconut Shake. Selain minuman berupa Daddies Coconut Shake, paket tersebut juga mencakup chicken steak.

Cocok, nih, batin saya. Sebagai makanan paket, harganya lumayan okelah untuk selingan. Tanpa pikir panjang, saya segera memesannya.

Sebagaimana kebiasaan semenjak musim pandemi, saya meminta driver untuk meletakkan pesanan di pagar. Saya baru mengambilnya beberapa saat setelah driver tersebut dipastikan meninggalkan tempat.

Ketika derum mesin motor driver semakin samar, saya keluar untuk mengambil pesanan tersebut. Betapa terkejutnya saya karena yang datang hanya minumannya. Saya mencoba menghubungi driver untuk memastikan apakah steak-nya tertinggal atau siapa tahu sudah diambil teman saya. Mungkin karena terlalu lama, fitur chat dengan driver itu pun sudah diakhiri oleh sistem.

Sedikit kesal, saya membuka plastik tersebut. Ada setruk dari resto di dalamnya. Kekesalan terhadap driver segera terhapus, karena yang tertera di setruk tersebut hanya Daddies Coconut Shake, bukan Paket Daddies Coconut Shake.

Saya mengirimkan laporan kepada pihak aplikasi terkait perbedaan antara pesanan dengan menu yang datang. Beberapa menit tidak ada balasan selain oleh mesin, saya kembali membuat laporan baru. Saking laparnya (sampai kepala berdenyut), saya membuka shake itu dan meminumnya. Sampai minuman tersebut habis, masih belum ada tanggapan dari customer service aplikasi.

Melalui Google, saya coba cari kontak WS. Ketemu. Gambling sajalah, pikir saya waktu itu; saya hubungi nomor tersebut.

Alhamdulillah, respons dari admin WS sangat cepat. Dia menanyakan cabang tempat saya memesan meminta bukti foto menu yang diterima. Karena shake sudah habis, saya hanya bisa mengirimkan foto gelas yang sudah kosong, disertai screenshot pemesanan via aplikasi dan setruk yang saya terima, berharap timestamp di kedua berkas tersebut cukup untuk memvalidasi keluhan saya.

Tak lama kemudian, saya dihubungi nomor asing, mengaku dari WS cabang Taman Siswa, tempat saya memesan. Tanpa basa basi, setelah meminta maaf, admin tersebut langsung meminta titik lokasi saya. Setengah jam kemudian, saya kembali dihubungi nomor asing, kali ini memberi tahu bahwa dia sedang dalam perjalanan menuju lokasi.

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, saya tidak memintanya untuk meletakkan pesanan di pagar: saya bela-belain berjilbab lengkap dan pakai masker untuk menemui staf WS tersebut sebagai apresiasi atas kesigapannya terhadap keluhan customer

Salut, deh, buat admin pusat WS dan WS Tamsis. Semoga usaha WS semakin berkembang pesat dan membawa keberkahan bagi pihak WS maupun masyarakat luas, ya.

3 comments:

  1. Baca ini jadi pengin makan WS juga... *brb buka aplikasi pesan makan wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayuk, mumpunf limited menu-nya masih ada, wkwkwk.

      Delete
  2. Ternyata ada yang samaan, musala WS jadi favorit.... Tempat makan ternyaman kalo ada musalanya jadi tenang makannya

    ReplyDelete

Powered by Blogger.