Header Ads

Depresi dan Nasihat Spiritual


Beberapa hari lalu, seorang teman saya membagikan unggahan Instagram di atas. Lalu kami berdiskusi beberapa lama, dan inilah pemikiran saya terkait unggahan tersebut.

Sebenarnya, pentingnya iman itu lebih supaya ketika kita sedih atau depresi, pelarian kita masih terjaga, bukan sih? Kita jadi tahu, kita harus ngapain saat depresi, entah itu dengan cerita ke teman atau kerabat, atau bahkan minta bantuan profesional.

Dengan iman pula, kita bisa menentukan orang yang kita ajak bicara ini baik atau tidak, benar atau tidak... sehingga solusi yang diberikan pun masih dalam koridor syariat maupun aturan sosial yang berlaku. Kata kuncinya "solutif", artinya dengan cerita ke orang tersebut, masalah selesai, bukan malah menambah parah dengan mengajak kita ke maksiat sebagai pelarian atau ngompor-ngomporin yang bikin kita tambah depresi sebagai akibat jangka panjangnya.

Hanya saja, memang, di lingkungan kita, belum banyak yang bisa mengomunikasikan nasihat dengan baik. Kata teman saya, alih-alih bilang, "Kalau bunuh diri, akan masuk neraka," bukankah lebih baik katakan saja, "Jangan bunuh diri, Allah sayang sama kita."

Yang jelas, jangan pernah benturkan antara emosional dan spiritual. Nasihat-nasihat semacam, "Perbanyak ibadah dan istigfar," itu masih perlu. Sangat perlu, malah.

2 comments:

Powered by Blogger.