Header Ads

Mati Listrik


Hujan deras biasanya diikuti mati listrik. Kalau sudah mati listrik, kadang sinyal ikut hilang. Durasinya pun tak tanggung-tanggung. Bisa dari subuh sampai menjelang siang, bisa semalaman dari magrib sampai tengah malam.

Setidaknya, itulah yang terjadi di kampungku.

Maka, setiap kali hujan mulai turun agak deras, orang-orang di rumah saling berteriak, "HP, laptop, segera di-charge!"

Sebagai manusia modern, rasanya tidak bisa lepas dari peran alat-alat elektronik. Baterai laptop harus penuh, supaya dalam kondisi mati listrik bisa masih bekerja walaupun offline. Tapi yang lebih penting dari laptop adalah smartphone alias HP.

HP adalah "harapan terakhir" saat mati listrik. Kalau ada keadaan darurat, bisa digunakan untuk menghubungi kerabat. Kalau sedang bekerja, HP bisa menyediakan internet untuk laptop yang digunakan. Atau, kalau laptop kehabisan baterai, masih bisa digunakan untuk berkoordinasi dengan rekan kerja. Kalaupun tidak sedang bekerja, setidaknya HP masih bisa jadi sarana hiburan dan berselancar di dunia maya.

Lho, bukannya katanya tadi, sinyal ikutan hilang?

No problemo, yang penting HP tetap on. Kalau iman lagi naik, bisa buat tilawah. Kalau iman lagi sedang-sedang saja, bisa buat baca e-book. Kalau iman lagi turun, paling-paling buat main game offline. Kalau lagi malas ngapa-ngapain, setidaknya HP masih bisa buat senter.

Pada suatu sore, hujan kembali turun dengan lebat. Seperti biasa, kami di rumah saling menyerukan untuk buru-buru men-charge HP masing-masing.

Di tengah huru-hara itu, satu suara berbicara.

"Ini baru listrik yang padam, kita buru-buru mengisi daya ke perangkat kita. Kalau yang padam hal lain, kita sudah mengisi daya apa ke diri kita?"

Seketika keributan terhenti.

2 comments:

Powered by Blogger.