Lintasan Pikiran dalam Munas 5 FLP
Hari ini, saya mendapat kehormatan menjadi perwakilan FLP Yogyakarta untuk mengikuti Munas ke-5 FLP. Tentu saja acaranya berlangsung secara online karena masih situasi pandemi. Dalam kondisi normal, mungkin hari ini saya harus cuti dari kantor supaya bisa berangkat ke Malang yang menjadi tuan rumah Munas. Ada untungnya juga acaranya online, karena jatah cuti saya sudah habis, hehe...
Saya tuangkan tulisan ini siang hari, di sela-sela waktu istirahat, baik dalam forum Munas maupun pekerjaan kantor. Satu yang unik dari Munas online adalah jeda waktu istirahat yang cukup panjang untuk men-cover jadwal shalat tiga berbeda dari masing-masing bagian waktu di Indonesia. Jadi, pada masing-masing bagian waktu, istirahat berlangsung selama tiga jam.
Tadi pagi, agenda hampir sepenuhnya diisi pembukaan. Dari satu acara yang dibuka untuk umum ini saja, vibes-nya sudah kental banget. Berada di forum yang isinya penulis-penulis senior yang karya-karyanya mewarnai dan memberi arti dalam hidup saya... saya sampai kewalahan menuliskan pesan-pesan yang mereka sampaikan dalam sambutan masing-masing. Tidak hanya sambutan, bahkan seloroh mereka dalam kolom chat pun sudah sangat berbobot.
Kalau Munas kali ini tidak dalam masa pandemi, dan saya berkesempatan berada secara fisik dalam satu ruang bersama mereka... walaupun itu akan merupakan suatu kebanggaan tersendiri, entahlah, apakah saya berani menyapa mereka. Rasanya saya jadi seperti remahan Oreo yang dicelup ke dalam segelas susu alias bikin susu itu tidak murni lagi.
Satu hal yang menarik perhatian saya adalah momen penunjukan presidium tetap. Salah satu kandidat terpilih presidium sempat ragu ketika dirinya akan ditetapkan sebagai presidium. Presidium sementara pun menyarankan agar dia jadi notulis saja, seraya menggoda siapa tahu hasil catatannya nanti bisa jadi novel beberapa hari kemudian. Candaan itu seperti menggarisbawahi, di forum apa saya sedang berada.
Baiklah, saatnya back to work. Salah satu tugas utama saya di Munas ini adalah meliput, itu alasan "bos" FLP Jogja mendelegasikan saya, katanya.
Semangat liputannya, Kak! ☺️
ReplyDeleteTerima kaish, Kakak :D
Delete