Header Ads

Pat Kai dan Seribu Penderitaan Cinta


Masih ingat dengan Pat Kai? Karakter manusia babi ini kita kenal lewat serial Journey to the West, atau di Indonesia lebih populer dengan judul Kera Sakti. Cu Pat Kai, bersama kakak seperguruannya Sun Go Kong, dan adik seperguruannya Wu Ching, menemani guru mereka Tong Sam Cong mencari kitab suci ke wilayah "Barat".

Pat Kai dulunya merupakan Panglima Tian Feng yang memimpin seribu pasukan langit. Belum lama diangkat jadi panglima, dia bertemu dengan Dewi Bulan bernama Chang E. Gagal menyelamatkan Chang E yang terjatuh ke istana langit, Tian Feng mencoba berbagai cara agar dia Chang E membalas cintanya. Salah satunya adalah menerobos roda waktu untuk kembali pada masa ketika Chang E jatuh supaya Tian Feng bisa bergegas menyelamatkannya. Sial baginya, perjalanannya kembali ke masa lalu justru membuatnya melukai pasukan langit lainnya. Sebagai akibatnya, dia dihukum menjalani 1000 kali reinkarnasi, yang masing-masingnya dia akan merasakan penderitaan cinta.

Jenis penderitaan cinta yang dialami Tian Feng juga sangat sadis. Meski cintanya sering berbalas, namun selalu saja dipisahkan oleh takdir. Bosan menjalani hukuman, Tian Feng mencoba memberontak, tapi dia malah tak sengaja terjatuh ke lubang reinkarnasi hewan. Karena itulah, dia pun hidup sebagai manusia setengah babi yang bernama Cu Pat Kai.

Sebagai babi, dia pun tak lepas dari penderitaan cintanya. Sampai akhirnya, dia bertemu Bikshu Tong dan Go Kong yang membawanya ikut serta dalam perjalanan ke Barat. Tapi bukan berarti jalan "tobat"nya mulus, beberapa kali dia masih terjatuh dalam pusaran cinta, yang melahirkan kata-kata bijaknya yang terkenal, "Sejak dulu, beginilah cinta. Deritanya tiada akhir."

Nah, terus ngapain nih saya bahas Pat Kai? Hehehe.

Beberapa waktu saya tergelitik mengingat kisah percintaannya. Betapa banyak manusia yang merasa beban terberat hidupnya hanya berpusar soal cinta. Herannya, sekian lama mengalami persoalan cinta bukannya membuat mereka kapok jatuh cinta pada yang tidak halal; mereka justru melampiaskannya dengan mencari cinta haram lainnya. Lalu sakit hati, lalu balas dendam lagi. Gitu aja terus sampai Pat Kai dilantik jadi Raja Kera Langit.

Padahal kalau dipikir-pikir, jatuhnya manusia dalam derita cinta yang berulang kali ini justru akibat dari kesalahan kita sendiri. Sekali kita jatuh cinta, lalu mengekspresikannya dengan cara-cara yang melanggar aturan Langit, maka bisa jadi derita-derita cinta setelahnya merupakan hukuman atas pelanggaran pertama itu.

Well, "cinta" di sini saya kira bisa berobjek macam-macam. Bisa lawan jenis, bisa harta, kekuasaan, pekerjaan, bahkan keluarga sendiri, atau segala sesuatu lainnya yang bersifat duniawi. Kita bisa menderita berkali-kali tentang itu, hanya karena langkah kita untuk mencapainya adalah dengan mempermainkan aturan yang Allah tetapkan untuk kita, melupakan kewajiban-kewajiban kita hanya demi mengejar "cinta".

Lalu, bagaimana cara melepaskan diri dari lingkaran setan itu?

Seperti Pat Kai, kita harus melakukan perjalanan "mencari" kitab suci. Berhubung kitab suci kita, Alquran, udah ditemukan di mana-mana, termasuk dalam genggaman smartphone, kita tak perlu lagi susah payah seperti Pat Kai. Kita baca-baca lagi, tilawah maupun tadabbur, lalu aplikasikan dalam keseharian.

Apakah setelah itu kita bisa benar-benar bebas?

Tidak semudah itu, Ferguso. Biarpun Pat Kai mulai mendapatkan "tarbiyah" dari gurunya, dia masih berulang kali harus dijewer ketika lalai. Jalan bertaubat tidak seenteng itu. Kita masih perlu membuktikan penyesalan kita dengan menghadapi ujian yang sama, untuk melihat apakah kali ini kita lulus atau tidak.

Tak usah lah jadi Pat Kai, yang masih nekat menembus waktu sekali lagi untuk mengharapkan balasan cinta dari Chang E. Baru setelah Chang E telak-telak menyatakan membencinya, Pat Kai baru menyerah dan menyadari salah langkahnya selama ini.

Kita sudah diperingatkan dalam kitab suci, bahwa dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Kita mati-matian meraihnya, ternyata dia lagi bercanda. Kan nggak lucu.

Yuk, kita bersama saja meraih cinta Sang Penguasa langit dan bumi. Kita bisa mengubah pepatah Pat Kai menjadi, "Sejak dulu, beginilah cinta. Kebahagiaannya tiada akhir."

No comments

Powered by Blogger.