Header Ads

Menanggapi Tanggapan: The Mysterious One


Siang-siang begini, waktu yang lumayan membosankan buat pekerja "kantoran". Yaa... emang sih, gue bukan pegawai apaaaa gitu, cuma kan gue duduk di belakang meja di sebuah ruangan yang jadi "basecamp" buat gue kerja. Anggep aja itu kantor, dah, yang artinya gue bukan kerja di lapangan.

Nah, kantor gue ini letaknya di lantai 9. Dari jendela, lu bisa menatap indahnya pegunungan di daerah selatan Pulau Jawa. Laut nggak kelihatan dari sini, itu sih minusnya. Minus lainnya, lantai 9 ini sepi banget, haha... Apalagi sekarang, ketika rekan kerja lagi pada keluar, maka gue praktis sendirian di sini.

Sebagai obat bosan, biasanya gue main Angry Birds di smartphone, tapi ini mulai bosen juga, karena levelnya udah khatam semua. Kadang juga bukain medsos, baca-baca celetukan para manusia maya yang kadang bikin ngakak dengan memenya, kadang bikin gregetan karena postingnya ofensif. Lama-lama kembali bosan juga setelah sekian lama, karena nggak ada post yang baru, fresh, dan enak dibaca.

(Kebanyakan prolognya, nih.)

Maka gue coba buka blog berjudul penikmat kopi, perindu hujan (huruf kecil semua!). Duh, ketahuan deh kalo gue suka kepo. Ada tulisan baru di situ. Dan... ups, gue malah jadi ikut-ikutan pengin nulis dengan gaya bahasa si penulis, hahaha.

Jadi ceritanya, beberapa waktu silam gue iseng bacain tulisan-tulisan lama gue, dan sampailah di sebuah tulisan "UmmiL Kalsium", Si Unyil Berintegritas. Gue malu sendiri sejujurnya baca tulisan itu, kayak gue merendahkan dia banget dengan cara nulis gue yang sukanya bertele-tele, lalu berusaha di-compress macam pakai ZIP/RAR. Aslinya 2 GB jadi tinggal 1 GB saking kebangetannya ngompres, alhasil jadi gak enak dibaca.

Nggak tahunya, si empunya nama malah ngepost tanggapan terhadap tulisan itu di blognya, penikmat kopi, perindu hujan (huruf kecil semua!). Baru semalem dia tulis. Katanya mumpung bulan Oktober, alias bulan yang sama ketika postingan "UmmiL Kalsium" ini dipost. Ealah, padahal itu kan bulan Oktober 2014! Udah 4 tahun aja ya, ternyata.

Mana dia nulisnya bertepatan sama malam Halloween. Emang sih, dalam Islam nggak boleh merayakan Halloween, tapi gue berasa, "It''s like my personal Halloween." Horror!

The first horror is:

Gue dinomorduakan ya ampun.
Setelah nulis tentang iip, baru dia nulis tentang gue.
Itupun katanya karena gue bakal kepo sendiri, jadi kalo gue nggak kepo ya dadah babye.
Hiks.
Hahaha.

Eng... gue mau pakai dalih apa untuk membenarkan perilaku gue coba. Anggep aja urut absen deh, MiL, kan nama lu berinisial U, sedangkan Iip H atau I. (Keren nggak, gue bikin alesannya? Siap nerima tampar online.)

Jadi inget, kalo gue udah bikin 2 tulisan tentang Iip (yang kedua sebagai kado nikahnya dia), sementara buat UmmiL baru satu. Yaudah deh, ini jadi yang kedua, haha...

Tapi mungkin kalian penasaran, kenapa bentuk tulisannya beda banget, antara gue nulisin Iip sama UmmiL? Tulisan tentang Iip cenderung melankolis, tulisan UmmiL cenderung slengekan, gokil, dan ngasal?

Well, jawabannya... gue lupa! Haha... barusan nulis paragraf di atas, gue keinget satu istilah, tapi sekarang malah lupa, khususnya bagian tentang Iip. Intinya mah Iip orangnya lurus, selurus namanya, walaupun sering jadi pemantik tingkah konyol gue.

Sementara UmmiL, selera humornya buat orang lain cenderung sarkas, tapi justru itu yang buat gue suka sama dia. Dia jujur, lugas, dan apa yang jadi bahan humor dia emang bener sesuai fakta. Maka, gue merasa tulisan melankolik-puitis kurang cocok buat dia. Yaa, masa mau pakai nada mellow tapi isinya sarkas? Yang jelas, jokes sarkasnya itu yang gue nantikan selalu, karena dari situlah gue bisa menertawakan kehidupan, daripada menangisinya. Haish. Dan... gue pun merasa lebih nyaman buat nulis tentang dia dalam bahasa yang santai gini.

Lanjut. Waktu itu, gue nulis tentang dia menjelang dia menempuh "hidup baru" di Jakarta, yang konteksnya bukan nikah (tentang nikah ini, ntar dibahas belakangan). Sekarang, dia udah melewati masa "hidup baru"-nya itu, bahkan meninggalkannya. Salah satu aksi yang bikin gue standing applause dalam hati (jiaaaah!); ketika semua orang memperebutkan itu (dengan motivasi masing-masing), dia dengan mantapnya malah meninggalkannya demi sesuatu yang lebih menjadi prioritasnya. Nggak banyak orang yang bisa kayak gitu; banyak orang yang tinggal karena merasa eman-eman, walaupun mungkin dengan mengorbankan hal lainnya. And she did it!

Sekarang dia sibuk jualan jilbab, banyak banget tuh di semua akunnya. Cek aja IG saptawarna.collection. (Ah, malah gue promosiin di sini,  kan. Dapet komisi gak nih? Hahaha.) To be honest, biasanya kalo akun IG gue difollow sama akun dagang, langsung gue blok tuh akun dagangnya, hehe... Tapi punya UmmiL ini enggak lho. (Spesial pake telor buat elu, Mil.)

Yaa... soalnya gue ini sebenernya anti sama yang namanya jualan online gitu, nggak yakin itu jualan beneran atau penipuan. Nah, berhubung ini yang jual temen sendiri, gue percaya kalo itu beneran, bukan penipuan. Pun kualitasnya gue juga percaya lah, kalo nggak sesuai dengan iklannya, kan bisa gue datengin rumahnya, hahaha. Nggak gitu juga, ding. Jilbabnya bagus, kok. Panjang dan nggak nerawang, dua poin terpenting itu terpenuhi. Jadi, gue recommend banget buat belanja jilbab di situ. (Duh, iklan gratis lagi buat elu, MiL.)

Nah, soal nikah yang tadi gue sebutin, gue merasa terhormat menjadi satu dari dua temen SMA yang diundangnya. Sisanya, undangan diisi keluarga dan rekan kerjanya. Gue juga udah nulisin soal ini sih, cari aja. Di situ juga udah ada cerita lengkap tentang bagaimana dia juga memberikan gue kehormatan tambahan dengan jadi MC, yang bikin gue pengin ngelempar sepatu hak tinggi ke dia. Wekawekaweka.

Apa lagi, ya? Banyak sih harusnya bahan tulisan tentang dia, tapi sebagian besar gue simpen buat tulisan tentang spesific friends yang pengin gue tulis, walaupun entah kapan realisasinya. Soalnya, dia ini masuk di beberapa kategori pertemanan gue, yang masing-masing hanya diisi sebagian orang. Bocoran dikit lah, kelompok-kelompok itu di antaranya adalah temen medsos dan temen lawatan sejarah.

Walaupun mungkin, apa yang gue tulis cuma mengungkap permukaan tentang dia. Kalo ada satu kata lagi tentang, dia, selain berintegritas, itu adalah...

Misterius.

* * *

Thanks for reading my random thought this afternoon.

1 comment:

  1. paraaaaaaah
    *tampol online

    segitu dulu komennya
    pankapan kita balas lagi ini tulisan
    nggak selesai selesai wkwkwk

    ReplyDelete

Powered by Blogger.