Header Ads

Masyarakat Semarang Masih Percaya, Tapi...

Satu-dua pekan ini, kami mahasiswa ditanya keberadaannya. Ketika kondisi bangsa ini dicap darurat. Tak perlulah saya sebut satu-satu. Alih-alih pembuat kebijakan yang ditanya, kami mahasiswa jadi sasaran tembak. Kenapa kami tak jua menjadi penyambung lidah rakyat?

Satu pekan ini, mahasiswa turun ke jalan, berusaha memenuhi harapan masyarakat. Menyerukan apa yang harus diperbaiki dari negeri ini. Meminta Yang Terhormat, Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi (seperti edaran Mendagri dua bulan lalu) untuk segera menyelesaikan berbagai persoalan yang ada, atau melepaskan jabatan jika memang tidak bisa.

Foto: @KAMMISemarang
Tepat pada 100 hari kepemimpinan Yang Terhormat, Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi, kam(m)i sudah turun ke jalan, meminta penyelesaikan terhadap masalah yang memuncak hanya dalam 100 hari itu. Hari ini, lima puluh sekian hari setelahnya, masalah itu bukannya selesai, atau minimal berkurang, tapi makin menjadi. Maka hari ini, seratus lima puluh sekian hari sejak Presiden dilantik, kami turun lagi.

Tapi kami juga sadar, turunnya kam(m)i di Semarang kali ini memang atas permintaan rakyat. Maka dalam aksi kali ini, kam(m)i lebih "santai", tidak se"rusuh" teman-teman kami di daerah lain. Kam(m)i memvisualisasikan apa yang terjadi melalui aksi teatrikal, dan mengajak masyarakat untuk menentukan sendiri sikap mereka terhadap Yang Terhormat, Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi.

Yang Terhormat, Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi...

Kam(m)i tahu, berkali-kali kami didesak untuk menurunkan Bapak. Tapi dari hasil survei kecil-kecilan yang kam(m)i lakukan, ternyata masyarakat Semarang masih menaruh harapan besar pada Bapak. Meski hampir sepertiganya yang langsung meminta Bapak turun tahta, sisanya masih mengharapkan Bapak turun tangan dan menyelesaikan semua masalah ini.

Yang Terhormat, Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi...

Jangan sia-siakan harapan masyarakat Semarang ini, Pak. Entah Bapak sedang tidur atau ditidurkan, bangunlah! Ya ayyuhal muddatstsir, qum! Penuhi harapan mereka agar Bapak sendiri yang turun tangan, jangan dengarkan suara-suara yang menjadikan Bapak sebagai bonekanya demi keuntungan sendiri. Seandainya dua bulan lagi kondisi semakin kacau, saya yakin kepercayaan itu akan sirna. Dia yang paling percaya akan menjadi yang paling tidak percaya.

Bangunlah, Pak. Turun tangan dan selesaikan, sebelum dua pertiga lebih masyarakat yang masih percaya ini berbalik menginginkan Bapak turun tahta.


Semarang, 22 Maret 2015
Pascaaksi #BangunDongJokowi KAMMI Semarang
di acara Car Free Day Semarang

Foto: @KAMMISemarang

Foto: Habrul Mujadilah

Foto: Habrul Mujadilah


No comments

Powered by Blogger.