Header Ads

"Awas Portal!!!" (Catatan GOM Siskom)


A note by Fadhila Fatma Pramasti
Secretary of HRD Department
Al Muharrik, Computer Engineering

* * *

Kalau boleh jujur, sewaktu membuat proker Departemen Kaderisasi Al Muharrik yang juga membawahi semua kegiatan mentoring, kami lupa memasukkan proker yang termasuk fundamental: GOM jurusan. Bagaimana mungkin itu bisa terlupa, mungkin karena proker Kaderisasi dan Mentoring itu banyak dan sama-sama pentingnya, apalagi kaitannya sama maba semua. Atau bisa juga, kami terlalu kreatif mencari jenis-jenis proker yang unik, jadi proker sepenting itu bisa terlupa.

Karena lupa memasukkan itu, kami baru ingat bahwa setelah GOM Fakultas, harus ada GOM jurusan juga untuk mengumumkan pembagian kelompok mentoring dan temu perdana dengan pementor. Tapi berhubung lebih dari separo rohiser jadi panitia GOM fakultas, semua konsep tentang GOM jurusan baru dibahas Senin (26/9) lalu, dua hari setelah GOM fakultas. Saat itu diputuskan GOM jurusan akan dilaksanakan Sabtu berikutnya, 1 Oktober 2011. Kurang dari seminggu setelah pembahasan itu. Terkesan mepet, memang, tapi kan sooner better. Hehe...

Saking mepetnya itu, sampai-sampai Herdi yang diamanahi jadi Ketua Panitia, ngadain syuro malem-malem, dan otomatis, aku sebagai satu-satunya betina dalam kepanitiaan gak bisa ikut syuro. Toh waktu itu aku di rumah. Dan baru dapet konsep matangnya Jum'at pagi dari para ikhwan. Dan baru tahu juga, kalau GOM itu formatnya mau dibikin outdoor.

Seumur-umur aku jadi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, konsep GOM yang sering kudengar adalah materi seperti biasa, habis itu pembagian kelompok. Saking simpelnya, tidak jarang GOM jurusan dilaksanakan di hari aktif. Jadi, mendengar konsep GOM kali ini, rada bingung juga... trus nanti pas PESAWAT mau diisi apa?

Tapi percaya deh sama Imad sebagai Sie Acara. Kata dia, nanti peserta akan jalan mengitari Undip, rutenya adalah Sudarto, Peternakan, kebun, rumah penduduk, FPIK, FE, dan Balai Obat. Di FPIK akan diputarkan film tentang problematika umat Islam. 

Sebetulnya aku juga masih belum terlalu faham konsepnya gimana, yang jelas aku dapat tugas jaga pos di FE. Mau diisi apa juga masih ngambang, hanya dikasih satu ancer-ancer materi, yaitu tentang mentoring adalah solusi permasalahan umat Islam.

Semalam sebelum GOM, saking ribetnya dengan praktikum yang ternyata juga diadakan hari Sabtu, udah gak sempet deh mikirin besok di pos yang kujaga mau diisi apa... TP baru buka pagi harinya, langsung ngerjain, pagi itu juga baru sempet ngeprint surat ijin praktikum... Jadi sampai di Sudarto, tempat kumpulnya, udah jam setengah delapan. Mana TP belum ngerjain, ya udah sambil ngeliatin para peserta GOM pemanasan, aku sibuk ngerjain TP.

Beruntung bisa menyelesaikan TP dalam waktu cepat. Setelah kelompok 2 berangkat dari Sudarto, TP-ku selesai dan kutitipkan pada Dwi Intan (yang bersedia membantu berlangsungnya acara ini. Makasih ya... ^_^). Aku langsung melesat ke FE dengan jalan kaki, masih sibuk memikirkan mau diapain maba-maba itu kalo mereka nyampe posku...

Baru di depan Psikologi, aku teringat sebuah permainan yang pernah kumainkan waktu StarCamp pas SMA dulu. Tapi waktu itu ada dua kelompok yang bertanding dalam satu waktu, sedangkan kali ini tiap kloter cuma ada satu kelompok... ya udah deh, mungkin bisa dicoba dengan satu kelompok. Trus, apa hubungannya dengan mentoring, aku terus mencari-cari... akhirnya memutuskan... ya dihubung-hubungkan saja. Hehe...

Kendala berikutnya adalah, karena baru kepikiran saat itu, aku nggak persiapan bawa slayer. SMS beberapa panitia ikhwan, gak ada yang bawa. Setelah menemukan tempat yang nyaman di gerbang FE yang deket MIPA, aku menggeledah tasku, mencari-cari sesuatu yang bisa dipakai buat menutup mata. Cuma menemukan kertas dan sebuah pita selebar 2 cm bekas bungkus kado. Tuh pita masih dalam keadaan utuh (baca: belum terpotong) waktu diambil dari kadonya, jadi  ujung-ujungnya masih bertemu gitu, dan terikat dengan bentuk bunga... Kayaknya bisa kok buat nutup mata...

Sejam aku nunggu, nggak ada rombongan peserta yang datang... Sampai Ovi, yang kuminta menemaniku (dan akhirnya jadi Sie Dokumentasi buat pos itu), datang, belum juga ada peserta... Sekali datang, kulihat mereka masih asyik berfoto-ria di belokan dekat Psikologi.

Aneh juga sendirian ngadepin peserta ikhwan. Setelah diskusi sebentar, aku bertanya, "Ada yang bawa slayer?"

Mereka menjawab nggak ada. Pandanganku menangkap jaket yang dibawa salah seorang peserta, dan aku dapat ide untuk menggunakannya sebagai penutup mata. Haha, manut juga ternyata mereka sama senior, walaupun mereka jantan dan aku betina.

Lalu kuterangkan aturan bermain di posku ini. Sebuah game bernama Angels and Demons. Satu orang menjadi Human alias manusia, sisanya dibagi dua menjadi tim Angels dan tim Demons. Tapi pembagian kedua tim itu baru boleh dilakukan setelah si Human ditutup matanya dan tanpa suara, sehingga Human tidak tahu siapa Angels siapa Demons. Setelah itu, Angels dan Demons ditunjuki sebuah rute yang harus dilalui oleh si Human. Seperti tugas mereka pada dunia nyata (lebih tepatnya dunia gaib, kali, ya?), Angels harus mengarahkan Human melalui jalan yang benar, dan Demons menyesatkan si Human agar tidak mencapai tujuannya. Sebelum permainan mulai, Angels diberi kesempatan untuk memperkenalkan suaranya kepada Human sebagai bekal dan agar tidak mengikuti Demons yang menyesatkan. Oya, saat mengarahkan, Angels dan Demons boleh mengikuti si Human, tapi dengan syarat jarak terdekat dengan human adalah 1 meter. 

Di FE, ada dua jalur kendaraan, satu jalur masuk, satu jalur keluar. Keduanya memiliki portal, tapi pada jalur masuk, portal itu terbuka, sedang pada jalur keluar, portal ditutup. Saat itu kami, aku dan kelompok 1 yang menamai diri Bilal, berdiri di depan jalur keluar. Aku menginstruksikan untuk membawa si Human, dalam kondisi mata tertutup, menerobos portal tertutup itu, dibawa oleh teman-temannya yang lain. Karena si Human memiliki badan yang "tidak biasa" (baca: gede), dia kesulitan masuk lewat bawah portal itu.

Begitu aku menyatakan permainan dimulai, para Angels dan Demons langsung melancarkan aksinya masing-masing. Angels terlihat kesusahan mengarahkan Human menuju rute yang benar. Bahkan si Human sempat menabrak trotoar yang memisahkan gerbang masuk dan gerbang keluar. Udah gitu, Demons berhasil mengerjai Human ketika melewati portal yang terbuka. Si portal terbuka gitu, dibilang, "Awas portal!!!"

Terang aja si Human langsung menunduk berusaha lewat bawah portal itu. Padahal kan portalnya terbuka. Dan lagi, merunduknya itu lucu banget, mengingat pengalaman dia sebelumnya waktu melewati portal tertutup. Dan Demons ternyata berhasil menyesatkan si Human, yang harusnya melangkah ke bagian kanan, malah ke kiri. Sayang, waktu udah habis duluan.

Kelompok berikutnya yang datang para akhwat. Tapi jujur, yang ini kurang seru. Yah, emang sih mereka menjadi satu-satunya kelompok yang berhasil membawa Human ke tempat tujuan, tapi karena si Human terlalu mengenal suara Angels, para Demons pun menyerah ketika si Human sudah mendekati tujuan.

Kelompok ketiga para ikhwan. Gak kalah konyolnya sama yang sebelumnya, kali ini para Demons sukses besar menyesatkan si Human. Hampir sama seperti kelompok 1, kelompok ini betul-betul berhasil membawa Human menerobos portal yang tertutup, padahal itu salah jalur. Angels pun akhirnya berhasil memutar balik si Human dan menerobos portal kembali, tapi ternyata tipu daya Demons kali ini lebih canggih.

Seharusnya para Angel membawa Human ke sisi lain jalan yang dekat MIPA, tapi Demons malah berhasil membawa Human sangat jauh masuk ke wilayah FE. Ditinggal menoleh beberapa detik saja, aku melihat para Demons dengan santainya makan siomay di dekat pos satpam. Waktu kutanya kenapa diam saja, jawaban mereka apa coba?

"Kita kan setannya, Mbak. Lha itu tanpa disesatkan aja udah nyasar jauh banget."

Cuek banget gitu jawabannya!

Yang lebih konyol lagi, sejak kelompok 2 tadi, permainan kami dicampuri oleh anak-anak SD yang rumahnya dekat situ. Dua anak laki-laki dan satu perempuan baru turun dari angkot sepulang sekolah lalu melihat kami, alih-alih langsung ke rumah, mereka malah bikin rusuh di permainan kami. Emang sih, si anak perempuan diam saja, tapi dua anak laki-laki itu malah membantu Demons menyesatkan si Human. Terang aja si Human di babak tiga ini nyasar habis-habisan.

Kelompok berikutnya akhwat lagi. Lebih seru dari akhwat sebelumnya, karena Demons cukup berhasil menyesatkan Human. Sayang, waktu sudah cukup terarah ke tempat yang benar, waktu habis. Sebetulnya masih pengin lebih lama lagi, tapi oleh Imad yang keliling sampai ke tempatku menyuruhku menyegerakan permainan, karena pembicara udah datang. Kelompok selanjutnya aja sampai disuruh langsung ke pos berikutnya di Balai Obat, tanpa sempat memainkan Angels and Demons ini.

Poinnya sekarang, apa hubungannya game ini dengan mentoring? Inilah jawaban yang berhasil kuhubung-hubungkan...

Di dunia nyata, si Human pasti mengenali bahwa yang bermain itu semua adalah temannya. Tapi dalam permainan itu, orang-orang yang dianggap teman oleh si Human ternyata ada yang menyesatkannya dari jalan yang benar. Dan fakta yang terjadi memang seperti itu. Kadang ada yang kita anggap teman, malah mengajak kita ke hal-hal yang buruk dan jauh dari tuntunan Islam. Di sisi lain, ada juga teman-teman yang senantiasa berusaha mengingatkan kita untuk selalu berada di jalan yang benar, dan lingkungan itulah yang berusaha diciptakan melalui mentoring. Ingat salah satu tombo ati, yaitu berkumpullah dengan orang shaleh...

Sampai di Balai Obat, diisi materi oleh Mas Tri Wahyudi. Di sana pun, masih ada yang nyeletuk, "Awas portal!!!" Terlebih waktu aku menyuruh peserta akhwat agar tidak terlalu dekat dengan ikhwan, "Jarak 1 meter, ya." Mereka langsung pada tertawa teringat game di pos FE. Celetukan, "Awas Portal!!!" pun kembali terdengar.

Aku dan Ovi (yang kuajak sampai ke pos terakhir ini) tak bisa menahan tawa mendengar semua itu. Bagi aku pribadi, kebahagiaan itu karena mereka mengingat apa yang aku sampaikan, walaupun mungkin yang dikenang adalah kekonyolan masalah portal itu. But it means, apa yang kuberikan itu bukan sesuatu yang membosankan, tapi malah dapat membuat mereka tertawa dan terkesan dengan GOM kali ini.

Dan di acara puncak, berhubung 2 Oktober adalah hari jadinya Al Muharrik, sekalian kita syukuran... Makan "tumpeng" tiap kelompok... Setelah itu pembagian buku mentoring, dan aku juga menemui mentee-ku membahas masalah mentoring kami.

Acara itu sudah selesai, tapi sepertinya masih membekas di hati mereka. Itulah sebabnya malam ini juga kuselesaikan note ini... Habis nggak bisa berhenti ngakak kalau teringat kejadian portal itu. Hehe...

* * *

Special thanks to:

  1. Allah SWT, karena ridho-Nya, sebab tanpa itu, meski acara ini sudah direncanakan sejak satu semester sebelumnya pun, pasti akan menemui kegagalan. Berkat kemudahan yang Allah berikan, meski persiapan kurang dari 1 minggu, tapi acara pun berhasil membuat kesan tersendiri di hati para peserta. Dan semoga tidak hanya acara ini saja, seluruh pertemuan mentoring selanjutnya pun semoga Allah senantiasa melimpahkan berkah-Nya.
  2. Rasulullah SAW, melalui bimbingannya dengan sistem berkelompok untuk bersama membahas tentang Islam, yang masa kini sangat dikenal dengan istilah mentoring.
  3. Akh Shodiq sebagai Mas'ul Al Muharrik, atas semua kerja sama yang diberikan dan cukup perhatian pada seluruh kegiatan Rohis, khususnya pada awal-awal begini yang melibatkan banyak maba oleh Departemen Kaderisasi.
  4. Akh Hermawan sebagai Kadep Kaderisasi Al Muharrik, yang masih meluangkan waktu di tengan kesibukan, untuk memberikan perhatian yang cukup pada proses regenerasi di Al Muharrik.
  5. Akh Herdinal, meski bukan staf Departemen Kaderisasi, bersedia membantu dengan menjadi Ketua Panitia dan tanggap terhadap agenda praktikum mendadak yang hampir saja "kacau".
  6. Akh Imad sebagai Sie Acara, atas ide kreatifnya membuat GOM jurusan menjadi sesuatu yang menarik dan tidak membosankan.
  7. Akh Dwi, Akh Satya, Akh Dimas, Akh Vendi, Akh Ucha, Akh Taufik, Akh Akbar, Akh Ryan yang membantu acara ini dari awal sampai akhir.
  8. Ukhti Dwi Intan yang merelakan waktu pagi harinya untuk membantu kami melaksanakan kegiatan ini.
  9. Ukhti Ovi yang menemaniku menjaga pos FE.
  10. Seluruh pengurus Rohis Al Muharrik atas dukungan untuk acara ini.
  11. Pengurus HIMASKOM, khususnya Departemen PSDM yang juga ikut menyosialisasikan dan mengerahkan maba untuk datang ke acara ini
  12. Dan tentunya... para anggota SINTESIS 2011 atas kedatangan kalian, dan ulah konyol kalian sehingga acara ini menjadi berkesan...


Tetap semangat!
We're Muslims before everyting!

ALLAHU AKBAR!!! 


==> Next Event from HRD Department:
ISTANA (Islamic Training in Nature)
Coming Soon

Be There!

No comments

Powered by Blogger.