Header Ads

Bahas Film Random

Tetiba kepengin bahas beberapa film yang populer dan pendapat gw tentang film-film itu. Maafkan, ya, kalau judul film dan pembahasannya agak random.


1. Titanic

Film yang melegenda pada zamannya, mungkin sampai sekarang. Gw inget dulu pas kecil punya majalah yang isinya lirik My Heart Will Go On, OST Titanic yang populer itu.

Meski begitu, gw gak pernah sekali pun nonton film ini sampai gw berusia jelang kepala 3. Pas kelas 4 SD dulu, pernah ke rental VCD bareng bulik, udah bawa pulang tuh VCD film ini. Besoknya, pas gw mau nyetel, gak boleh habis-habisan.

Barulah pas nonton, gw paham, kenapa gw dilarang nonton walaupun udah nyewa kasetnya. Adegannya, beuh! Vulgar banget!

Mendengar nada dan lirik My Heart Will Go On, gw berekspektasi ceritanya bakal menggambarkan ikatan cinta yang mengharu-biru karena kesejatiannya. Ternyata, yang tersaji lebih layak dikategorikan nafsu daripada cinta. I mean... baru bertemu dan berinteraksi beberapa hari, lalu berani mengatakan cinta sejati? Abadi, mungkin iya, karena Rose terkenang dengan Jack seumur hidup. Tapi sejati? Maybe it was too quick.

Gw gak keberatan dengan pemilihan isunya, tentang perjodohan seorang wanita dengan lelaki yang tidak disukainya. Meski begitu, alih-alih Rose menemukan what so called her "true love" seorang asing yang kebetulan naik kapal yang sama, ada banyak skenario lain yang membuat kisah cinta itu lebih masuk akal dan berkaitan dengan tragedi kapal Titanic.

Misalnya saja, Rose dan Jack sudah punya hubungan lebih dulu ketika mereka di Inggris, lalu naik kapal Titanic untuk melarikan diri dari perjodohan yang diinisiasi orang tuanya, mengharapkan kehidupan yang benar-benar baru di Amerika. Atau, orang yang sama-sama sudah berumur, dan mereka punya masa lalu bersama, lalu bertemu di Titanic, tempat mereka bernostalgia dengan kenangan romantis mereka.

Intinya, ekspektasi gw lebih ke sesuatu yang manis dan classy daripada "cinta membara". Buat apa Rose minta dilukiskan dirinya lagi bugil segala? Ke orang yang baru dikenal beberapa hari, pula.  Tak heran Titanic kena "azab" nabrak gunung es. Bahwa penumpang lain di Titanic itu orang-orang kaya dengan gaya hidup hedon dan sombong, itu benar; tapi kejadian nabrak es ini kan tepat setelah Rose dan Jack berbuat zina, bukan setelah orang kaya sombong itu nolak Jack yang miskin masuk ke pesta mereka atau ketika perancang Titanic menyatakan Tuhan pun takkan bisa menenggelamkan kapal itu.


2. Ada Apa Dengan Cinta (AADC)

Kalau Titanic merupakan film populer dari luar negeri, AADC termasuk film dalam negeri yang populer. Sama dengan Titanic, gw juga baru nonton filmnya ketika sudah dewasa. Kira-kira waktu gw kuliah, lah.

Setelah nonton, menurut gw, hype film ini kayaknya lebih karena pada zaman itu, masih jarang film bioskop dengan genre serupa. Ceritanya sendiri, menurut gw, terlalu standar untuk ukuran film bioskop.

Gw gak terlalu paham peranan teman-teman Cinta dalam perkembangan alurnya, selain Alya. Kayak cuma untuk menggarisbawahi bahwa Cinta gadis yang populer dan banyak teman, sedangkan Rangga cowok penyendiri yang kurang populer.

Sebenarnya ide bagus untuk mengangkat tema sastra (puisi) dan kegiatan Cinta c.s. sebagai pengurus mading sekolah, tapi sayangnya ini kurang dieksplorasi. Begitu juga dengan aktivitas ayah Rangga di bidang politik, seperti cuma selentingan lalu, yang tanpa itu pun, cerita masih bisa beerlangsung. 

Pada sekuel keduanya, kegemaran akan sastra ini sudah tidak diangkat lagi. Seperti yang dikatakan beberapa kritikus, AADC 2 seperti naskah yang dibuat terburu-buru demi bisa launching sebelum hype masyarakat, yang dipicu short movie iklan Line, reda. Dan ceritanya semakin tidak masuk akal.

Dua orang yang terpisah jarak dan waktu tanpa komunikasi... bisa kebetulan bertemu di suatu kota yang tadinya tidak pernah menghubungkan keduanya sama sekali? Dan pertemuan itu terjadi ketika keduanya sama-sama berada di kota itu dalam sebuah kunjungan singkat, bukan karena salah satunya memang sudah lama menetap di sana. Seberapa besar peluangnya?

Teman-teman Cinta juga toksik banget. Cinta sudah tunangan, tapi mereka malah ngompori Cinta untuk menemui Rangga. Dan gara-gara itu, pertunangan Cinta bubar, padahal si tunangan bukan tipe orang jahat atau dengan pengaruh negatif lainnya.

Jujur, lebih suka versi short movie garapan Line daripada sekuel kedua ini.

No comments

Powered by Blogger.