Header Ads

Rantai Makanan

Rantai Makanan

Makhluk hidup terikat pada ekosistem yang disebut rantai makanan. Kelinci makan rumput, rubah makan kelinci. Itu fitrah. Natural. Alami. Boleh saja kita menjadi pencinta kelinci, tapi kita tak bisa melarang rubah memangsa kelinci, atau mengatai si rubah sebagai hewan yang kejam, karena itu memang makanannya.

Manusia pun secara alami didesain makan tumbuhan dan hewan tertentu. Kita punya gigi seri dan gigi taring. Ada kebutuhan-kebuhtuhan zat gizi tertentu yang hanya dapat dipenuhi oleh makanan hewani.

Akan tetapi manusia juga diberi akal. Kebutuhan akan daging dan makanan hewani lainnya haruslah melalui cara yang baik.

Islam mengatur agar hewan yang dikonsumsi haruslah disembelih dengan membaca basmalah. Hikmahnya, jika kita hendak "membunuh" binatang, itu haruslah karena ada kebutuhan, bukan kesenangan belaka. Kita tidak membunuh binatang karena alasan acak, karena iseng saja, atau karena alasan kepraktisan sehingga mengabaikan kaidah-kaidah "peri-kehewanan" dalam proses penyembelihan. Ada kewajiban pula untuk memperlakukan hewan sembelihan dengan baik.

Islam tidak menyangkal fitrah, tapi juga tidak membiarkannya lepas begitu saja. Seimbang, itu kuncinya.

No comments

Powered by Blogger.