Header Ads

Analisis Tampilan Facebook Berdasarkan Konsep Sistem Interaksi Manusia dan Komputer

Facebook merupakan salah satu situs jejaring sosial yang sangat populer di Indonesia. Menurut salah satu artikel dalam Tribunnews.com yang ditulis pada 16 Mei 2012, Indonesia menempati peringkat empat negara dengan pengguna terbanyak Facebook setelah Amerika Serikat, Brazil, dan India. Sementara itu portal Wikipedia menyebutkan, pengguna Facebook di Indonesia pada 2010 mencapai 10% dari total penduduk Indonesia.

Popularitas Facebook di Indonesia mengalahkan pendahulunya, Friendster. Sebelumnya, Friendster merupakan jejaring sosial yang populer, khususnya di kalangan anak muda. Namun, pada sekitar 2007-2008, pengguna Friendster pun mulai beramai-ramai “pindah” ke Facebook. Sebelumnya muncul spekulasi bahwa Facebook pun akan mengalami hal yang sama dengan Friendster, ditinggalkan penggunanya karena munculnya jejaring sosial lain seperti Twitter dan Google Plus. Akan tetapi, hingga saat ini, Facebook tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda akan ditinggalkan secara total oleh penggunanya seperti Friendster.

Tampilan awal Facebook

Berdasarkan fenomena tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis tampilan Facebook berdasarkan sistem interaksi manusia dan komputer sebagai berikut:

HCIS = Æ’ (h,m,e,i,t)


di mana:

HCIS  : sistem manusia dan komputer
h       : subsistem manusia
m      : subsistem mesin
e       : subsistem lingkungan
i        : interaksi manusia dengan sub-sub sistem
t       : waktu, lamanya interaksi terjadi


Penulis akan membahas tampilan Facebook berdasarkan setiap komponen yang terdapat dalam sistem di atas.


1. Subsistem manusia (h)

Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan sesamanya. Kebutuhan ini seringkali terhambat oleh adanya jarak antarmanusia. Kemajuan teknologi memungkinkan interaksi antarmanusia dalam jarak jauh. Poin inilah yang menjadi salah satu dasar Facebook dikembangkan menjadi jejaring sosial untuk masyarakat luas, meskipun pada awalnya Facebook hanya didirikan untuk menghubungkan sesama mahasiswa Harvard.


2. Subsistem mesin (m)

Kemajuan yang sangat pesat dari teknologi komputer telah meningkatkan kemampuan mesin komputer dan memperbesar bandwith komunikasi dengan manusia (Irawan, 2013). Facebook pun tidak memakai bandwith terlalu besar, sehingga penjelajahan pada Facebook relatif cepat.

Saat membahas subsistem mesin, kita juga akan membahas interface Facebook, sehingga dapat mengetahui fitur-fitur yang disediakan oleh Facebook.

Beberapa kelebihan Facebook yang dituliskan oleh Ratna Pujiwati (2012) dalam akun blognya adalah sebagai berikut:


a. Clean layout

Layout Facebook yang sangat baik walaupun ada beberapa menu yang posisinya tidak gampang ditemukan.


b. Group

Berbeda dengan jejaring sosial lain seperti Friendster atau Twitter yang mengharuskan pengguna membuat akun komunitas, Facebook menyediakan fasilitas grup yang dapat menyatukan komunitas dengan fitur seperti diskusi, foto, dan fitur lainnya.


c. Photo Album

Kita bisa membuat foto album sehingga foto kita bisa dibuat kategori, dengan jumlah foto tidak dibatasi (unlimited).


d. Event

Seorang pengguna bisa menyebarluaskankan kegiatannya dan mengundang orang lain dalam kegiatan tersebut.


e. Mobile access

Pengguna bisa mengakses hal-hal seperti status, menambah teman, dan mengirim komentar dengan mengirim SMS.


f. Anti fake account dan spam

Facebook memiliki fitur mencegah akun palsu dan spam. Misal, untuk post yang menggunakan link, pengguna harus mengisi captcha.


Di samping itu, Pujiwati juga menuliskan beberapa kekurangan dalam fitur-fitur Facebook:

a. Fitur yang terlalu banyak terkadang membuat pengguna baru bingung.
b. Facebook memiliki tampilan yang monoton, terlebih untuk pengguna yang menyukai background dan layoutyang bisa diganti.


Penulis menambahkan bahwa Facebook juga memiliki fasilitas yang memungkinkan pengguna mengobrol melalui fitur chatting. Fitur ini sendiri sudah diperbaiki pada 2011, yang memungkinkan percakapan dalam chatting tersimpan sebagai pesan, sedangkan sebelumnya Facebook memisahkan fitur pesan (message) dan chatting, di mana percakapan dalam chatting tidak tersimpan.


3. Subsistem lingkungan (e)

Facebook menjadi tren jejaring sosial tentu tidak lepas dari fenomena yang penulis sebut dengan “efek domino”. Yang dimaksud dengan efek domino di sini adalah bahwa seringkali seseorang membuat akun Facebook karena teman-temannya memiliki akun Facebook, dan menggunakan Facebook sebagai sarana pertukaran informasi yang hampir menggantikan e-mail. Seperti pengakuan salah seorang penulis di Kompasiana dengan akun Kimi Raikko, bahwa dia membuat akun Facebook karena ikut-ikutan. Sehingga jika ada yang tidak memiliki Facebook, dapat dikatakan orang itu akan ketinggalan banyak informasi yang cukup penting. Sebagai contoh, materi kuliah yang dulunya disebarkan melalui e-mail, kini diunggah di Facebook.

Faktor lingkungan yang menjadikan Facebook sebagai salah satu sarana utama persebaran informasi inilah yang akhirnya memaksa seseorang menggunakan Facebook. Efek lebih jauhnya, pengguna akhirnya merasa nyaman berada di Facebook sehingga enggan meninggalkannya.


4. Interaksi manusia dengan sub-subsistem (i)

Dengan adanya kebutuhan dasar manusia akan interaksi sosial dan faktor lingkungan yang memaksa seseorang, baik secara langsung maupun tidak langsung, manusia kini semakin intens menggunakan Facebook. Facebook sendiri memiliki fitur-fitur yang dapat memuaskan kebutuhan pengguna dan terus mengembangkannya. Meski pengguna sering menyuarakan ketidaknyamanannya dengan munculnya fitur-fitur baru atau perubahan tampilan pada Facebook, ternyata pemilik akun Facebook tidak lantas meninggalkan Facebook sebagai aksi penolakan. Hal ini bisa juga disebabkan karena pengguna sebetulnya hanya membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan fitur dan tampilan baru yang disediakan, sedangkan waktu adaptasi tersebut relatif cepat.


5. Lamanya interaksi terjadi (t)

Seperti yang sudah penulis sebutkan di atas, Facebook dapat bertahan selama bertahun-tahun dari kemungkinan ditinggalkan pengguna. Waktu tentu saja menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pengguna tetap menikmati Facebook, karena seperti yang disebutkan pada poin 4, pengguna hanya membutuhkan waktu untuk adaptasi. Semakin lama berinteraksi melalui Facebook juga membuat pengguna semakin enggan meninggalkan Facebook.

Facebook, dengan segala kelebihannya, mampu membuat pengguna merasa nyaman saat berinteraksi dengannya. Dengan kenyamanan yang dirasakan pengguna itulah, kekurangan-kekurangan yang ada pada Facebook tidak membuat pengguna lantas meninggalkan Facebook. Facebook masih mampu merajai pasar jejaring sosial di Indonesia.


Referensi:
  1. Facebook. (2012). Diakses pada 8 Oktober 2013, dari Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Facebook
  2. Dahlan Dahi. (16 Mei 2012). Pengguna Facebook: AS Nomor 1 Indonesia Nomor 4. (D. Dahi, Penyunting) Diakses pada 8 Oktober 2013, dari Tribunnews.com: http://www.tribunnews.com/iptek/2012/05/16/pengguna-facebook-as-nomor-1-indonesia-nomor-4
  3. Irawan, D. (Januari 2013). Interaksi Manusia dan Komputer. Diakses pada 8 Oktober 2013, dari Interaksi Manusia dan Komputer: http://irawanversie.blogspot.com/2013/01/interaksi-manusia-dan-komputer.html
  4. Nurhayati, O. D. (7 Oktober 2010). Konsep Interaksi Manusia dan Komputer. Diakses pada 8 Oktober 2013, dari Diponegoro University Institutional Repository: http://eprints.undip.ac.id/22738/1/Pert4_KonsepIMK.pdf
  5. Pujiwati, R. (2 Maret 2013). Kelebihan dan Kekurangan Facebook dan Twitter (Friendster). Diakses pada 8 Oktober 2013, dari Rhatna Pujiwhati: http://rhatna-pujiwati.blogspot.com/2012/03/kelebihan-dan-kekurangan-facebook-dan.html
  6. Raikko, K. (8 Agustus 2011). Pindah ke Social Media Baru, Mengapa Tidak? Diakses pada 8 Oktober 2013, dari Kompasiana: http://media.kompasiana.com/new-media/2011/08/08/pindah-ke-social-media-baru-mengapa-tidak-386648.html

No comments

Powered by Blogger.