Tidak Ada yang Ikhlas
Kalau ada yang berbuat baik sedikit lantas dibilang tidak ikhlas, maka semua orang di dunia ini tak ada yang ikhlas.
Guru mengajar di sekolah bukan karena ingin mencerdaskan bangsa, melainkan tak lebih dari kewajiban untuk mendapatkan gaji.
Dokter mengobati pasien bukan karena setulus hati berharap pasien itu terbebas dari sakitnya, melainkan karena bayaran yang dia terima dari si pasien.
PNS ngantor setiap hari sama sekali bukan untuk melayani masyarakat, melainkan untuk sejumlah uang yang dibayarkan padanya tiap bulan.
Bahkan pelajar/mahasiswa ke sekolah/kampus (hampir) setiap hari, memangnya benar-benar karena ingin dapat ilmu yang bermanfaat? Ah, paling-paling juga biar dapat nilai bagus.
Atau, memangnya seluruh relawan lembaga sosial itu benar-benar tulus menolong korban bencana? Mereka juga punya kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan atas eksistensi dirinya.
Jika semua yang melakukan hal baik itu dicurigai tidak ikhlas, lantas dilarang melanjutkan perbuatan baiknya, di dunia ini tak akan ada guru, dokter, PNS, pelajar/mahasiswa, atau relawan bencana. Bahkan, yang mengatakan, "Dia berpamrih, dia cuma pencitraan diri, bla bla bla," memangnya seluruh amal baiknya sepenuhnya ikhlas?
Bahkan ketika seorang sahabat Nabi membunuh lawannya dalam duel peperangan setelah si lawan bersyahadat karena dianggap syahadatnya itu kedok, Rasulullah memarahi: apakah kau sudah membelah dadanya?
—January 30, 2014
—January 30, 2014
No comments