Satu Rindu
Rekomposisi.
Sepertinya kata itu sangat "sakti" untuk menggetarkan hati kita.
Kata yang mampu membuat bahkan akhwat yang mengaku ikhwan sepertiku harus mengeluarkan sisi melankolisnya.
Yang kita semua tahu, peristiwa itu adalah niscaya, namun tetap saja kita berat menerimanya.
Seumur hidupku sampai melangkahkan kaki ke dunia kampus, aku belum pernah mengalami rekomposisi.
Pindahnya lingkaran itu hanya atas dasar pindahku ke lingkungan baru.
Saat kita masih berempat, nyaris saja tersisa kalian bertiga.
Ternyata Allah masih mempertemukan kita dalam lingkaran yang sama.
Ada Sofia Hanifa yang ceria dan manja :p
Ada Nadya Shafika Akmalina yang lucu dan polos :)
Dan ada Miftahunnur Jannah sebagai mas'ul :D
Beberapa bulan berlalu, lingkaran ini pun semakin besar.
Rasanya seperti kita membelah diri.
Jumlah kita yang berlipat ganda menambah warna dalam lingkaran kita.
Ada nuansa Asia Timur dibawakan Ummi Scientia Albanna.
Ada ketegasan dan kepemimpinan tinggi dari Najwa Alfianida Rizqina.
Ada semangat tahfiz yang dibawakan Tyas Nafisah yang melanjutkan hafalan Qur'an dari depan, bukan dari belakang seperti yang lain.
Dan kita pun belajar tentang harits 'ala waqtih dari Nurfalah Marini yang selalu hadir sesuai ketentuan waktu.
Aku tak lagi merasakan wajibnya perjumpaan kita.
Lebih dari itu, aku membutuhkan majelis kecil kita bagaikan ikan yang membutuhkan air untuk hidupnya.
Lalu Allah menambah eratnya ukhuwah kita melalui sebuah nama.
RoQu.
Sebuah nama yang imut.
Tapi di baliknya ada kekuatan dahsyat yang menggetarkan dunia seisinya.
Robbatul Quluub: Ikatan Hati.
Mengandung janji Allah bahwa mukmin itu bersaudara.
Hingga, siklus tulisan ini kembali pada kata pertama.
Rekomposisi.
Aku tahu lebih dulu, takdirku untuk berpisah.
Tapi tetap saja, ada sedikit ketidakrelaan untuk pergi... walau pasti kita akan sering bertemu.
Yah, itu harapanku.
Karena nyatanya, aku masih merindukan kalian.
Merindukan diskusi kita.
Merindukan curhat kita tentang qodhoya dakwah di medan masing-masing.
Saling memahami kesulitan yang lain, karena kultur yang sama.
Lingkaranku yang baru, tentunya menyajikan nuansa yang baru.
Ada banyak hal yang bisa kudapat darinya.
Aku tak pernah menyesal memasukinya, wallahi.
Tapi tetap saja, tak bisa menggantikan kalian di hati.
Aku merasa terasing dari dunia yang pernah kita lalui bersama.
Aku rindu canda tawa kita.
Rindu ketika bersama-sama terpontang-panting dari agenda yang sama ke tempat lain untuk melingkar.
Padahal orang-orangnya sama, di sana dan di sini, hanya berpindah tempat saja.
Malam ini, pikiranku melayang pada cerita setahun yang lalu.
Cerita yang ingin kita ukir pada hati Baginda Ratu kita, Mbak Hayuni Safira. ^_^
Konspirasi telah matang, sekadar untuk memainkan emosi Sang Ratu.
Sayang, pelaksanaannya tak sepenuh hati, karena kasih sayang mengalahkan perasaan tega.
Tapi momen itu tetap menjadi pahatan indah.
Untuk pertama kalinya kita foto bersama, bisa berlama-lama setelah kepergian Sang Ratu dari tempat kita unjuk rasa (rasa sayang tentunya, hehe).
Akankah tahun ini terulang lagi? :D
Dan kujadikan tulisan ini sebagai ucapan selamatku untuk beliau.
Semoga Allah semakin mencintaimu, wahai qiyadahku... (gak ada yang namanya mantan, kan? ^_^)
Begitu juga untuk RoQu yang lain
Semoga Allah tetap menyatukan hati kita
Bukan hanya seumur hidup, tapi seumur mati, seumur hidup setelah mati.
Masih banyak janji yang belum tertunaikan.
(Kapan ke MAJT? Udah setahun loh sejak terbentuk "kepanitiaan" :p )
NB.
Jika terjadi perbedaan nama tokoh, itu memang merupakan unsur kesengajaan.
Anggap aja itu nama sayangku untuk kalian. Hehe...
No comments