Manusia Merencanakan, Allah Yang Menentukan
Senin, 28 September 2009
Telah disepakati bahwa kegiatan IROJA (Intikhab Rais Al Jam'iyah) akan dilaksanakan Sabtu - Ahad, 31 Oktober - 1 November 2009. Pun disepakati susunan acara dan rencangan peraturan Iroja'.
Dengan beberapa pertimbangan, kami percaya bahwa kandidat terbaik untuk jabatan pimpinan Rohis adalah Akh Udin, Fahmi, Tafid, Recky, dan Danang serta Ukh Tia dan Rani. Kami pun berencana mengubah stuktur kepemimpinan. Yang mulanya hanya ada Ketua dan Wakil Ketua, kami tambah menjadi Ketua Umum, Wakil Ketua I, dan Wakil Ketua II. Pertimbangannya, akan ada suara yang menengahi bila dua pimpinan beda pendapat, trus juga meminimalisasi efek VMJ yang bisa timbul.
Kamis, 15 Oktober 2009
Rapat lagi, kali ini bahas dana. Sempet kaget juga melihat pengeluaran yang menyaingi pengeluaran Ramadhan yang sebulan.
Rabu, 28 Oktober 2009
Setelah menanyai Udin tentang kesediaannya, akhirnya kami mencoret nama Udin dari daftar kandidat. Kami melihat, jika penentangan Udin akan keterpilihannya sebagai kandidat membuatnya absen Iroja', bahkan mengancam akan mundur dari Rohis jika tetap terpilih jadi Ketua, akan sangat frontal akibatnya, baik bagi dirinya sendiri maupun Rohis.
Kamis, 29 Oktober 2009
Meski semua kolom tanda tangan di proposal hanya menyisakan kekosongan pada kolom Bu Halimah, ternyata Pak Aris masih shock juga melihat anggaran pengeluaran kami. Bahkan sempat hampir mengubah semua acara menjadi satu hari. Duh, padahal semuanya udah dipersiapkan matang: pembicara dah dihubungi, woro-woro ke alumni, undangan dan surat ijin ke peserta. Tapi alhamdulillah, akhirnya izin itu keluar juga, dengan mengurangi pemasukan dari kas OSIS dan menambah anggaran dari infaq perpus.
Jum'at, 30 Oktober 2009
Semua kandidat pun sudah kuminta mempersiapkan visi dan misinya, namun masih ada Danang yang belum kulihat dia di mushola (atau sebenernya dia udah datang, tapi aku nggak lihat?). Yah, terpaksa pemberitahuannya lewat SMS, dan aku masih ragu SMS-ku sampai apa enggak. Mungkin besok harus dipanggil langsung untuk kejelasannya.
Sabtu, 31 Oktober 2009
Pulang tambahan langsung persiapan. Capek juga sebenernya, tapi mengingat ini tugas terakhir sebagi Rohiser, yah... kujalani juga.
Satu hal yang sempat bikin aku sedih, flash disk-ku eror! Nggak tahu kenapa. Padahal di dalamnya terdapat nasyid-nasyid yang ingin kuputar, slide buat Iroja', dan yang paling penting: video clip Rohis!
Selama setengah minggu ini, aku memang mengorbankan malam-malamku untuk membuat video klip tersebut. Sampai Sabtu dini hari (jam 01.30) film itu hanya berdurasi enam menit. Yah, aku menyerah dan mengakhirinya.
Pada saat finnishing, aku bermain-main dengan kursi yang kududuki. Jengklat-jengklit santai... Tiba-tiba kursi itu kembali ke posisi semula dan kaki kanan yang depan menjatuhi kaki kananku. Kupikir paling hanya sakit kejatuhan seperti biasa, tapi perih itu jadi tak tertahankan. Kubuka tangan yang menggenggam kaki itu, dan... astaghfirullah! Sekelumit bagian telunjuk kaki kananku mengelupas! Tanganku pun ternoda darah. Padahal belum shalat Isya', Bapak masih OTW dari Jogja, Ibu dah tidur...
Hanya dengan ditutup kapas, aku pun shalat Isya' dan langsung tidur. Finnishing kutunda pagi hari. Sampai mengorbankan jadwalku membersihkan kandang kelinci (tukar hari dengan adikku) hanya demi video tersebut.
Nggak tahunya, flash disk itu eror. Padahal ibuku berpesan, jangan nyimpen video di laptop or komputer soalnya ntar kapasitasnya penuh. Jadi aku nggak punya copy-annya.
Ya Allah...
* * *
Masalah kedua yang muncul adalah, dua kandidat berhalangan hadir. Tia sakit, dan Tafid ada acara keluarga. Husnudzan aja, keduanya benar. Hehehe... Tia sendiri belum pasti apakah besok bisa hadir apa enggak, sedangkan Tafid sudah pasti absen besoknya.
Trus ada syuro' dadakan ama alumni, membahas soal ini. Syuro sampai menjelang tengah malam...
Untuk ikhwan, masih ada tiga kandidat yang "bersaing" dalam pemilihan besok. Yah, walaupun yang diunggulkan adalah Tafid dan Fahmi, tapi Danang dan Recky pun pasti bisa mengemban amanah ini. Masalah ikhwan clear.
Yang jadi masalah adalah kandidat akhwat.
* Kalau hanya ada satu akhwat, tentu namanya bukan lagi pemilihan, melainkan udah langsung peresmian.
* Kalau Rani tetap maju, dan visi-misi Tia hanya dibacakan, tentu tidak adil, sebab pada saat pemilihan akan ada tanya jawab. Rani menjawab terus, dan Tia nggak punya kesempatan untuk itu.
Akhirnya, mengikuti saran Mas Purwo, pemilihan waketu ditunda. Acara besok hanya uintuk memilih Ketua Umum, yang sudah tentu adalah ikhwan. Sisanya akan diadakan syuro' lagi dalam waktu dekat. Itu berarti masih ada kemungkinan Tafid terpilih. Sedangkan kalau ternyata Tia berangkat, kembali ke rencana semula.
Ahad, 1 November 2009
Aku baru bisa tidur sekitar jam 00.30 dini hari. Dalam tidur, aku bermimpi tentang kandidat dan kelangsungan acara pagi harinya. Duh, efek dari penuhnya pikiran sebelum tidur.
Aku baru bangun jam 02.30 gara-gara alarm HP-ku. Waktu kulihat, ternyata ada SMS dari Diwan. Katanya dia masih ragu dengan keputusan semalam. Aku melanjutkan tidur (capek banget) dan baru memikirkan SMS itu setelah bangun lagi. Sempet kepikiran ribet juga, tapi kalo masih ada yang nggak sreg, rencana itu nggak akan berjalan.
Singkatnya, keputusan akhir adalah seperti kesepakatan tadi malam, dan biar besok kita nggak ada kerjaan tambahan, pas syuro pagi nanti dibentuk pula tim khusus yang bertugas membantu ketua terpilih menentukan wakil-wakilnya.
Dan pas materi II tinggal beberapa menit, Tia datang dengan mengatakan dia ingin mengundurkan diri. Olala... Tapi akhirnya kami berhasil meyakinkannya untuk maju, dan pemilihan nanti kembali ke rencana A.
Proses pemilihan pun tertunda sekitar setengah jam. Semua kandidat terlihat ragu ketika menyampaikan visi-misi. Jadi garing gitu. Trus karena waktunya molor lama, sesi pertanyaan terpaksa ditutup. Syuro' yang semestinya 90 menit disingkat jadi 60 menitan.
* * *
Masalah pun belum selesai. Flash disk-ku kembali bermasalah. File pembai'atan ketua hilang. Padahal aku udah pesen Hanum dan Amy buat ngeprint di rumah Amy. Terpaksa pas syuro' aku nggak ikut nememi orang lain. Aku berkutat di depan komputer, mengetik ulang naskah pembai'atan dari draft yang alhamdulillah masih ada.
* * *
Pada saat LPJ dan pelantikan pun, TAK ADA satu pun tamu undangan yang hadir. Waktu menunggu pun diisi ketua terpilih untuk membentuk struktur organisasi. Sampai jam satu lebih ternyata nggak ada tamu undangan yang datang, dan akhirnya kami mulai LPJ tanpa dihadiri pembina.
Mengenai perasaanku... Jujur, aku deg-degan. Aku merasa gimana... gitu, melihat ketua terpilih membentuk struktur organisasi. Ada haru, lega, dan sedih (karena akan segera meninggalkan Rohis tercinta ini).
Satu keajaiban yang Allah berikan kepada kami, pelantikan pun akhirnya dilaksanakan oleh Bu Ani Taru, yang datang sebagai wakil sekolah. Beliau pun yang membacakan naskah bai'at yang ditirukan oleh Fahmi (Ketua Umum), Recky (Wakil Ketua I), dan Tia (Wakil Ketua II).
Kulihat ada beban di wajah para pimpinan baru itu saat mengucapkannya. Aku merasakan beratnya mengucapkan janji setia itu... apalagi aku sendiri belum pernah mengucapkannya. Semoga Allah memberi kemudahan pada kalian, adik-adikku.
Dan kalau biasanya waktu berakhirnya acara molor, untuk kali ini justru lebih cepat satu jam.
* * *
Ada tiga ibroh dari acara ini:
1. Walaupun kami merencanakan banyak sekali hal untuk Iroja' ini (dengan segala kesukaran yang dialami), ternyata dalam sekejap Allah bisa mengubah semuanya. Sebuah pembuktian bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Rencana manusia takkan berjalan jika Allah memiliki kehendak lain.
2. Dengan kehendak Allah yang tidak sesuai dengan rencana kita, kita harus menerima semuanya dengan ikhlas. Dengan keikhlasan itu, Allah akan memberikan balasan tersendiri untuk kita.
3. Meski tidak sesuai dengan harapan, Allah memiliki rencana lain yang pasti indah untuk kita. Pasti ada keajaiban yang Allah turunkan bersama kesulitan-kesulitan itu.
No comments