Semua Ada Tempatnya
Ada sahabat bernama Abu Bakr, yang keimanannya luar biasa, yang setia menemani Nabi saat hijrah, yang langsung membenarkan setiap yang disampaikan Rasulullah karena yakin itu adalah benar.
Ada sahabat bernama Umar bin Khaththab, yang dikenal dengan sifat kerasnya, yang beberapa pendapatnya "disetujui" Allah sebagai hukum Islam, yang begitu ingin "menyaingi" Abu Bakr dalam hal amal tapi tak pernah kesampaian.
Ada sahabat bernama Ali bin Abi Thalib, yang pemberani untuk menggantikan Rasulullah di tempat tidurnya saat hijrah, yang diuji Allah dengan kaum khawarij pada masa kekhalifahannya.
Ada sahabat bernama Bilal bin Rabbah, yang sandalnya bahkan sudah terdengar di surga selagi ia masih di dunia karena wudhunya, yang dipercaya Rasulullah untuk mengumandangkan azan saat datangnya waktu shalat.
Ada sahabat bernama Hudzaifah Ibnul Yaman, yang cerdas, cepat tanggap, tepat, jitu, cermat memegang rahasia, dan berdisiplin tinggi, sehingga Rasulullah mempercayakan rahasia beliau kepadanya.
Ada sahabat bernama Khalid bin Walid, yang selalu memenangkan setiap pertempuran yang dipimpinnya, yang memiliki julukan "Pedang Allah", yang tak berkurang kontribusinya meski tak lagi menjadi panglima.
Ada sahabat bernama Abu Dzar, yang begitu gigih mencari kebenaran kepada Rasulullah dari negerinya yang jauh, tetapi tidak diizinkan Rasulullah ketika dia meminta untuk dijadikan pemimpin.
Semua sahabat memiliki keutamaannya sendiri. Semua memiliki karakter yang menonjol dari diri mereka. Semua memiliki amanah yang tak dimiliki sahabat lainnya, karena tak semua sahabat mampu mengemban amanah yang bisa dipercayakan Rasulullah kepada sahabat lainnya.
Seandainya Rasulullah memilih Umar daripada Hudzaifah untuk memegang nama-nama orang munafik di sekelilingnya, mungkin sudah habis kaum munafik itu terbunuh olehnya. Mungkin Abu Bakr adalah sahabat yang paling utama, tapi seandainya dia diminta adzan, belum tentu suaranya semerdu Bilal untuk memanggil orang-orang shalat. Seandainya Khalid yang menjadi khalifah pada masa munculnya khawarij, bisa jadi dunia akan hancur seperti Khalid pernah membantai suatu kaum padahal ia diutus Rasulullah untuk berlaku baik terhadap mereka.
Perbedaan karakter itu tidak hanya pada masa Rasulullah. Kadang kita merasa, kenapa amanahku seberat ini, kenapa aku berada di posisi seperti ini, mengapa aku tak dipercaya untuk memegang amanah itu... atau mengapa dia ditarik ke sana, mengapa dia diminta di sini... Seperti Rasulullah saat memberikan amanah kepada sahabatnya, ada porsi masing-masing yang harus dijalani...
Dan berkaca pada para sahabat, mereka tidak protes ketika diamanahkan di sini atau di sana... Yang terpenting adalah bagaimana menjalankan amanah itu sebaik-baiknya...
*dan aku ingin seperti mereka...
No comments