Header Ads

Yang Mengaku Nasionalis Indonesia Wajib Dukung Kemerdekaan Palestina

Dalam buku-buku Sejarah sejak jaman SD disebutkan bahwa awal mula bangsa Indonesia dijajah adalah sejak kedatangan Portugis ke Indonesia. Selanjutnya, selama 350 tahun, bangsa kita pun merasakan dijajah oleh Belanda (VOC dan pemerintah kolonialnya). Seakan belum cukup penderitaan bangsa Indonesia, masih ada "bonus" 3,5 tahun penjajahan oleh Jepang.

Selama ratusan tahun itu, bangsa Indonesia terus berusaha melepaskan diri dari penjajahan bangsa lain. Kalau dengar cerita nenek-kakek kita, perlawanan fisik yang terjadi antara kita dan penjajah sangat tidak imbang. Pejuang Indonesia yang hanya berbekal bambu runcing melawan penjajah yang bersenjata modern (semodern yang ada pada masa tersebut). Kondisi rakyat pribumi yang menolak patuh pada penjajah membuat mereka begitu sengsara: makan susah, pakaian cuma terbuat dari karung goni, penyakit mewabah...

Menjelang kemerdekaan Indonesia, dibentuklah BPUPKI, yang kemudian juga membentuk Panitia Sembilan untuk merumuskan Piagam Jakarta. Salah satunya (mungkin) karena telah merasakan penderitaan dijajah, Panitia Sembilan ini memasukkan kalimat berikut sebagai kalimat pertama dalam Piagam Jakarta yang selanjutnya menjadi Pembukaan UUD 1945, "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

Setelah kemerdekaan Indonesia pun, tak satu pun negara Barat mengakui kemerdekaan Indonesia selama beberapa tahun (padahal ketika Israel memproklamasikan kemerdekaannya 3 tahun setelah Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk mengakuinya). Justru yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir. Ada pula yang menyebutkan Palestina. Pengakuan ini langsung diikuti sejumlah negara Timur Tengan seperti Syria, Iraq, Lebanon, Yaman, Saudi Arabia, dan Afghanistan. Lalu secara resmi Liga Arab menganjurkan kepada semua negara anggota Liga Arab supaya mengakui Indonesia sebagai negara merdeka yang berdaulat.

Tidak sekadar mengakui kemerdekaan kita, Indonesia-Mesir pun mengadakan perjanjian persahabatan. Menjelang penandatanganan Perjanjian Persahabatan Indonesia-Mesir di Kairo, duta besar Belanda di Mesir masuk ke ruang kerja Perdana Menteri Mesir untuk mengingatkan Mesir tentang hubungan ekonomi Mesir dan Belanda serta janji dukungan Belanda terhadap Mesir dalam masalah Palestina di PBB. Akan tetapi, PM Mesir menolak protes Belanda tersebut.

Bahkan, rapat umum partai-partai politik dan organisasi massa Mesir yang juga dihadiri Presiden Tunisia dan pemimpin Maroko pun menyetujui satu resolusi, yang isinya antara lain:

  1. Pemboikotan barang-barang buatan Belanda di seluruh negara-negara Arab
  2. Pemutusan hubungan diplomatik antara negara-negara Arab dan Belanda
  3. Penutupan pelabuhan-pelabuhan dan lapangan-lapangan terbang di wilayah Arab terhadap kapal-kapal dan pesawat-pesawat Belanda (secara konkret dilaksanakan di Terusan Suez)
  4. Pembentukan tim-tim kesehatan untuk menolong korban-korban agresi Belanda (dengan mengirim misi Bulan Sabit Merah ke Indonesia lengkap dengan obat, alat kesehatan dan tim dokter).


Meski begitu, setelah semua penderitaan yang kita alami, dan dukungan dari negara-negara Timur Tengah terhadap Indonesia, tidak sedikit bangsa Indonesia yang cuek bebek terhadap perjuangan rakyat Palestina. Mereka mengatakan, "Lha dalam negeri sendiri aja banyak masalah, ngapain ngurusin Palestina yang jauh dari Indonesia." Hmm... nggak tahu berterima kasih banget nih, yang menganggap seperti ini. Padahal, kurang dari dua tahun (antara satu sampai satu setengah tahun) setelah dukungan negara-negara Arab tersebut, dimulailah penjajahan Israel atas Palestina.

Ada lagi yang enggan memboikot produk Zionis karena berbagai alasan. Yang udah cocok lah, yang nggak bakal ngaruh lah, dan alasan-alasan remeh macam itu. Padahal, di masa kita mempertahankan kemerdekaan kita, ada negara yang memboikot produk penjajah kita (Belanda) demi solidaritasnya pada kita. Memang banyak Muslim Indonesia yang sudah mulai memboikot produk Zionis, tapi sayangnya tidak ada keputusan resmi dari pemerintah Indonesia yang menyatakan demikian.

Dan bagi warga negara Indonesia yang menjunjung tinggi UUD 1945, seharusnya tidak ragu untuk berada di barisan depan pendukung kemerdekaan Palestina. Lagipula, bukankah sepuluh tahun setelah Indonesia merdeka, negara ini mampu memprakarsai Konferensi Asia-Afrika (KAA)? Konferensi yang cukup mampu menciptakan perdamaian dunia?

Kita pernah merasakan berperang hanya bersenjata bambu runcing melawan senjata yang lebih canggih. Begitu pula apa yang terjadi di Palestina sekarang, hanya bersenjata batu melawan tank-tank Israel. Kita pernah merasakan kekurangan makanan, pakaian, obat-obatan, bahkan kurang pengetahuan pada masa penjajahan. Situasi yang sama terjadi di Palestina. Kita pernah merasakan tidak enaknya dijajah dalam waktu yang sangat lama.

Karena itulah, tak ada pertanyaan lagi buat kita untuk mendukung kemerdekaan buat Palestina. Tidak hanya sekarang, ketika media gencar mempublikasikan Agresi Militer Israel pada akhir 2008 lalu, atau sekarang ketika kebiadaban Israel terekspos ke seluruh dunia. Sebab Israel menyerang tidak hanya di depan media. Sebab media pun menyembunyikan berbagai fakta kekejian Israel. Sebab media pun sudah banyak yang dikuasai Israel, sehingga hanya sedikit kekejaman mereka yang dapat diketahui.

Apa gunanya kecaman-kecaman yang kita serukan, jika tak ada yang bertindak secara nyata? Lakukan apa yang kita bisa. Jika "hanya" bisa memboikot produk Zionis, boikotlah. Jika ada yang memiliki kemampuan untuk pergi langsung ke Palestina, pergilah. Meski jangan lupa, doa adalah bantuan yang dapat dilakukan siapa saja.

Sebab Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, maka bantulah negara Muslim lain yang sedang berjuang.

ALLAHU AKBAR!!!


Daftar pustaka:

  1. http://unimolly.multiply.com/journal/item/61/Di_Balik_Kemerdekaan_Indonesia
  2. http://dikido.blogspot.com/2009/12/indonesia-hutang-budi-pada-palestina.html
  3. http://www.bandungheritage.org/index.php?option=com_content&task=view&id=32&Itemid=2

No comments

Powered by Blogger.